Jl. Raden Gunawan, Desa Hajimena, Kec. Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35362

Artikel 2024

Images

Mengenal Sapi Bali Sapi Lokal Berkualitas Internasional


Images



Oleh : Seftiana, SST., MM.

Widyaiswara Ahli Muda Balai Pelatihan Pertanian Lampung

 

Pada awal Januari 2024, Balai Pelatihan Pertanian Lampung menyambut bahagia kelahiran Rojali, pedet (anak sapi) dari ternak milik Bapeltan Lampung. Pedet  ini lahir pada Selasa (9/1) dini hari. Kabar kedatangan anggota keluarga baru di lingkungan Bapeltan Lampung ini disambut bahagia oleh seluruh pegawai.

Filosofi nama Rojali  adalah anak sapi yang lahir di bulan Januari pada masa kepemimpinan Abdul Roni Angkat selaku Kepala Balai dan Leli Hartini selaku Kepala Subbagian Tata Usaha.

Rojali merupakan peranakan sapi Bali (Bos javanicus domesticus) yang mana sapi Bali adalah sapi asli dan murni Indonesia yang kini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sapi Bali merupakan salah satu kekayaan nasional yang patut dijaga kelestariannya.

 

Ciri – Ciri Sapi Bali

Sapi Bali sendiri memiliki ciri yaitu bentuk badan yang kompak padat, sintal, dan tidak berpunuk, seolah-olah tidak bergelambir. Warna bulu badan sapi betina dan pedet atau godel jantan maupun betina berwarna merah bata, sedangkan sapi jantan berwarna hitam. Perubahan warna terjadi mulai pedet jantan berumur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata kembali apabila sapi bali jantan itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone. Tungkai berwarna putih seolah-olah sapi memakai kaos kaki putih (white stocking) dan warna putih juga di bagian pantat berbentuk seperti cermin (white mirror).

Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, perut, ujung ekor, dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (bintik-bintik putih), tapi ini masuk pada kelainan. Moncong, kuku, dan ujung ekor berwarna hitam.
Di tengah-tengah punggungnya ada bulu hitam membentuk garis memanjang dari gumba sampai ke ujung ekor. Garis ini dinamai garis belut kebanyakan petani menyebutnya tulang lindung.

Bulu sapi Bali halus pendek-pendek, licin, dan mengkilap. Kulitnya berpigmen dan halus.
Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang. Kepala lebar dan pendek dengan dahi datar, telinga berukuran sedang dan berdiri. Badan padat dengan dada yang dalam. Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.

Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam. Sapi Bali memiliki bentuk yang relatif persegi dan simetris. Bentuk tubuh membesar ke arah depan, menunjukkan kesamaannya bahwa sapi bali berasal dari banteng liar namun dengan ukuran lebih kecil dari banteng.

 

 

 

Keunggulan Sapi Bali

Ditinjau dari sejarahnya, sapi merupakan hewan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat petani di Bali. Sapi Bali sudah dipelihara secara turun menurun oleh masyarakat petani Bali sejak zaman dahulu. Petani memeliharanya untuk membajak sawah dan tegalan, serta menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian.

Namun, saat ini sudah umum kita melihat sapi Bali diternakkan di wilayah Indonesia lainnya. Hal ini dikarenakan sapi Bali memiliki keunggulan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk dijadikan komoditas ternak di seluruh wilayah Indonesia.

 

Keunggulan Sapi Bali antara lain:

  1. Daging sapi Bali lebih bernilai mutu baik.
  2. Tingkat kesuburan sapi Bali tinggi, fertilitas sapi Bali rata-rata 83%, arti- nya setiap perkawinan memberikan peluang kebuntingan 83%.
  3. Kemungkinan kelahiran kembar lebih tinggi
  4. Dapat beradaptasi di seluruh wilayah yang beriklim tropis
  5. Memiliki keunikan perubahan warna saat lahir dan pada saat dewasa
  6. Merupakan keturan banteng
  7. Memiliki ciri khas yaitu meiliki marker DNA mikrosatelit HEL9 dan INRA035.
  8. Sapi Bali juga memiliki adaptasi yang lebih baik terhadap jenis makanan dengan kadar serat yang tinggi dan pakan yang berbeda-beda jika di bandingkan dengan jenis sapi lainnya.

Dari sekian banyak keunggulan sapi Bali, jenis sapi ini juga memiliki kelemahan, yaitu Sapi Bali mempunyai jenis penyakit yang hanya menyerang sapi Bali, yaitu penyakit Jembrana. Penyakit Jembarana adalah pendarahan yang akut dan menyebabkan kematian. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang tepat, namun kejadian ini sangat jarang terjadi dan dapat dicegah dengan pemeliharaan yang baik.

 

Sumber:

https://distanpangan.baliprov.go.id/mengapa-bali-hanya-mengembangkan-sapi-bali/

https://sumbarprov.go.id/home/news/9563-karakteristik-sapi-bali

https://www.detik.com/bali/budaya/d-6457075/mengenal-sapi-bali-karakteristik-hingga-keunggulannya

 

 

Akun Media Sosial Bapeltan Lampung

Youtube : https://www.youtube.com/@bpplampung

Instagram : https://www.instagram.com/bapeltanlampung/

Twitter : https://twitter.com/BapeltanLampung

Website : https://bpplampung.bppsdmp.pertanian.go.id/Home

Facebook : https://www.facebook.com/BPPLampung1



Bagikan