Jl. Raden Gunawan, Desa Hajimena, Kec. Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35362

Berita Baca

Images

Usai Kunjungan Menteri Pertanian, Biaya Operasional Penyuluh naik setelah 8 tahun

Images
  • admin
  • 4 months, 1 week, 1 hour, 50 minutes, 31 seconds ago

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan Biaya Operasioanl Penyuluh atau BOP Penyuluh akan dinaikan dengan menggunakan anggaran yang disisir dari berbagai kegiatan di Kementerian Pertanian. Kenaikan ini menurut Mentan, penting dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi dan jagung sebagai kekuatan masa depan bangsa.

“Saya katakan andaikan gaji dan honor saya cukup untuk PPL maka akan kuserahkan semuanya. Akhirnnya setelah dikumpukan masuklan Rp. 250 miliar untuk satu tahun,” ujar Mentan yang disambut riuh gembira para PPL se Provinsi Lampung di Lapangan Korpri Lampung, Rabu (20/12/2023).

Amran mengatakan, uang sebanyak itu tidak akan cukup untuk BOP penyuluh di seluruh Indonesia. Namun setidaknya, kata Mentan, kenaikan ini adalah yang pertama sejak 8 tahun yang lalu. Dia ingin jerih payah PPL dihargai layaknya seorang pahlawan.

“Pidato pertama saya di Kalimantan kemudian ke Jawa Tengah kemudian ke Sumsel suaranya lesu semua. Selama satu minggu aku cek jantungnya, nadinya, ternyata BOP nya kecil selama 8 tahun. Karena itu aku naikkan.” Ujarnya.

Bagi Amran, PPL adalah ujung tombaknya bagi perkembangan sector pertanian Indonesia dari masa ke masa. PPL juga adalah pelaku utama dalam capaian swasembada sepanjang sejarah.

“Aku ini mantan PPL, aku tahu denyut nadi PPL seluruh Indonesia, aku tahu perasaan mereka, aku tahu kebutuhan mereka dan aku tahu perjuangan mereka untuk mengantar Indonesia menjadi lumbung pangna dunia,” tuturnya.

Mentan mengingatkan, saat ini merupakan masa tersulit karena hampir semua negara menutup akses panen bagi kebutuhan negara luar. Sebagai contoh, dia menyebut ada puluhan negara yang hampir mengalami kelaparan.

Karena itu, Menta ingin semua persoalan pangan dapat dibenahi satu per satu melalu kolaborasi semua pihak. Termasuk persoalan pupuk dan juga pengambilannya yang sebelumnya dianggap rumit karena harus menggunakan kartu tani.

“Kami ingin menyelesaikan persoalan pupuk dengan memutus kerumitan. Hari ini petani dapat mengambilnya hanya dengan menggunakan KTP,” jelasnya.