Malang, 5 Juni 2024 – Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.Si, menghadiri pembukaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) Volume 10 Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Malang. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 5 hingga 7 Juni 2024, secara luring di BBPP Ketindan dan daring serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor Koramil di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia. "Kalau krisis energi mungkin kita masih bisa bergerak, tapi kalau krisis pangan, seluruh aktivitas terhenti, bahkan negara pun tidak ada tanpa pangan. Sehingga, ini menjadi prioritas pemerintah saat ini,” kata Mentan Amran.
Kegiatan PSPP Volume 10 ini dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. Dalam sambutannya, Prof. Dedi menjelaskan bahwa sejak tahun lalu, dampak dari COVID-19, ketegangan geopolitik, khususnya perang Rusia-Ukraina, dan perubahan iklim sangat terasa, khususnya dalam hal pangan. "Situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan," ujar Prof. Dedi.
Dedi menekankan bahwa beras adalah kebutuhan pokok di Indonesia. Konsumsi beras dalam negeri setiap bulan tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara dengan 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare. Sementara itu, Indonesia hanya mampu menghasilkan beras sebanyak 30,2 juta ton per tahun. "Artinya, kita masih defisit 1 juta ton beras. Belum lagi cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 2,5 juta ton, berarti dijumlah kurang lebih 3,5 juta ton beras setiap tahun. Itu setara dengan 7 juta ton gabah kering giling (GKG)," jelas Dedi.
Peserta pelatihan yang mengikuti PSPP Volume 10 ini berjumlah 1.902.354 orang dari target sebanyak 1.800.000 orang. Para peserta terdiri dari Petani sejumlah 1.823.948 orang, Penyuluh PNS sejumlah 12.008 orang, Penyuluh PPPK sejumlah 7.690 orang, Penyuluh THL Pusat sejumlah 474 orang, Penyuluh THL Daerah sejumlah 3.184 orang, BABINSA sejumlah 48.347 orang, dan Insan Pertanian lainnya sejumlah 6.703 orang.
Kepala Bapeltan Lampung, Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.Si, yang hadir secara langsung, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. "Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para petani dan penyuluh dalam menghadapi tantangan pertanian di era modern. Kami di Bapeltan Lampung siap mendukung segala upaya untuk mewujudkan pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan," ujarnya.
Dengan adanya PSPP Volume 10 ini, diharapkan para petani dan penyuluh di seluruh Indonesia dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan berkontribusi dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
Balai Pelatihan Pertanian Lampung – Terdepan Memberi Manfaat !